Ilustrasi
(ANTARA News/Lukisatrio)Namun, media jejaring sosial itu juga dapat
menjadi bumerang bagi penggunanya, terutama para pengusaha, jika
dipergunakan tidak pantas.
Berikut lima sebab reputasi para
pengguna dapat hancur dengan akun media jejaring sosial miliknya seperti
disebut media Entrepreneur.
1. Publikasi pesan (post) yang
membosankan. Memberikan perspektif baru pada topik lama atau melawan
pandangan status quo pada pesan akan mengundang perhatian.
Maka,
tanyakan pada diri Anda bagaimana dapat meningkatkan karakter diri atau
selera humor pada tiap pesan. Ini adalah esensi pengembangan merek.
2.
Tidak menghargai pihak lain. Media jejaring sosial bukanlah tempat
untuk menyelesaikan masalah dengan orang lain. Hal itu tidak ada bedanya
dengan berteriak pada seseorang di ruang publik atau menaikkan suara
pada karyawan toko eceran.
Perbuatan itu tentu akan mendapat perhatian dari orang lain, tapi itu bukan perhatian yang diinginkan semua orang.
Jika
ada pihak lain yang mencela Anda di media jejaring sosial, solusinya
dengan menghapus komentar negatif, memblokir akun tertentu, dan
memutuskan apakah akan menanggapi isu itu atau tidak memperdulikannya.
3.
Gagal untuk promosikan pihak lain. Jika Anda akan membangun bisnis dan
mengembangkan jaringan yang kuat, Anda akan ingin untuk mengembangkan
reputasi sebagai seseorang menyoroti orang lain.
Hal itu tidak
hanya akan memberikan kredit usang, tapi juga mengkomunikasikan bahwa
Anda sudah aman dengan kesuksesan dan seolah punya kemampuan untuk
mempromosikan orang lain dalam industri.
4. Tidak membalas
komentar. Tidak membalas komentar pada blog atau akun media jejaring
sosial tidak berbeda dengan memulai percakapan dengan seseorang kemudian
mengabaikan respon mereka.
Secara aktif memantau komentar dan
pertanyaan yang ditujukan pada akun kita memang dapat menyita waktu,
tapi dengan mempublikasikan satu komentar pada tiap pesan yang
dipublikasikan sebelumnya menunjukkan kepedulian pemilik akun dengan
pihak lain.
5. Ditautkan pada foto-foto yang meragukan.
Berpikirlah dua kali untuk membiarkan diri Anda ditautkan pada foto-foto
yang meragukan. Sebagai pemilik bisnis, berhati-hatilah tentang
bagaimana Anda ingin dianggap oleh publik.
(I026)
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © 2012
setuju sob. Karakter seseorang juga bisa dilihat pada jejaring sosial, tapi user pada jjs juga punya hak untuk tidak meladeni pesan jika pesan tersebut yg tidak bernuansa positif thingking. Prinsip hati-hati itu memang harus diterapkan.
ReplyDeletegood post
yups betul sekali sob, Prinsip hati-hati itu memang harus diterapkan untuk menikmati indahnya kehidupan. terima kasih atas kunjungan sob:).
Delete