Menyajikan Tips Blogging SEO, Tips Kesehatan, Tips Komputer, Seputar Islam, Teknologi, Lowongan Kerja, Bisnis dan Berita Online.

Bolos Sekolah untuk Cari Air

Ditulis oleh: -
Sejumlah anak usia sekolah dasar di Kecamatan Kolbano dan Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, meninggalkan pelajaran di sekolah untuk membantu orangtua mereka mencari air bersih. Hal ini berlangsung sejak dua bulan lalu.
Bolos Sekolah untuk Cari Air
Kekeringan menyebabkan warga Desa Sanleo, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, harus antre untuk mengambil air bersih. Sumber air ini berjarak sekitar 5 kilometer dari desa mereka.

Di SDN Kolbano, misalnya, setiap hari berkisar 12-18 anak kelas I-VI tidak masuk sekolah dengan alasan mencari air. Anak-anak tersebut mendorong gerobak berjarak hingga belasan kilometer untuk mengambil air bersih. Kadang-kadang, mereka mengikuti truk proyek yang lewat di Desa Kolbano ke sejumlah sungai dan sumur yang diduga masih menyimpan air bersih.

Kolbano berjarak 90 kilometer dari kota Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, atau sekitar 140 kilometer dari Kupang, ibu kota Provinsi NTT. Kota Soe adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, pada 29 Oktober 2014, sebagai pecahan dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Pada puncak kemarau saat ini, sejumlah sumber mata air, termasuk sumur milik warga, kering. Kekeringan tahun ini jauh lebih buruk dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kesulitan air bersih tidak terjadi sejak awal musim kemarau pada April-Mei. "Mereka berburu air bersih di sumur-sumur warga atau mencari air sisa di sungai-sungai. Mereka berangkat pagi hari, sebelum makan, supaya bisa mendapatkan air 2-4 jeriken," kata Agustinus Taupan (45), guru SDN Kolbano, Sabtu (31/10). Bahkan, katanya, sebagian siswa tidak mengikuti ujian tengah semester karena berburu air bersih.

Yohanis Noemleni (12), siswa kelas IV SD Kualin di Kecamatan Kualin, mengatakan, jika tidak mencari air, ia ke sekolah tidak mandi, bajunya juga tidak dicuci. Dalam satu pekan, 2-3 hari ia mencari air bersih bergantian dengan orangtuanya. "Kami pakai gerobak. Jeriken yang berisikan air di simpan di dalam gerobak kemudian didorong sampai ke rumah. Jika sumber air itu berada dekat jalan aspal, gerobak itu mudah didorong. Namun, jika jauh dari jalan umum, kami harus pikul air jauh dari sumber itu menuju jalan utama. Terkadang, sumber air itu ditempuh dengan jalan kaki sampai 5 kilometer," kata Yohanis.

Anggota DPRD NTT Daerah Pemilihan Timor Tengah Selatan, Ampere Seke Selan, mengatakan, Juni lalu, pemerintah berjanji membangun 1.000 sumur dangkal di daerah itu. Namun, sebagian besar kebijakan itu belum terealisasi. "Pemerintah harus membangun sumur air bersih yang mampu bertahan selama puncak kemarau di permukiman warga, dengan air tawar yang layak dikonsumsi. Dengan ini, anak-anak sekolah tidak lagi harus meninggalkan jam pelajaran hanya untuk mencari air bersih," katanya.

Di Sejumlah Daerah, Warga Mengandalkan Bantuan dari Pemerintah

Kekeringan juga masih melanda sejumlah daerah, dan warga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah. Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, misalnya, krisis air bersih terjadi di 62 desa di delapan kecamatan. Di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, krisis air bersih terjadi di sembilan dari 11 kecamatan yang ada.

Di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pemerintah daerah telah mencabut status Tanggap Darurat Kekeringan yang berlaku sejak 12 September. Namun, karena krisis air bersih belum berakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung terus berupaya mencari bantuan air bersih untuk disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Hujan yang tak kunjung turun juga mengakibatkan sawah yang terdampak kekeringan bertambah luas. Tiga bulan lalu, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sawah yang kekurangan air sekitar 2.700 hektar, kini paling tidak 5.000 hektar atau sekitar 10 persen dari total luas sawah di Tasikmalaya.
Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya Heti Herawati, di Tasikmalaya, Minggu (1/11), mengatakan, kekeringan banyak terjadi di sawah dengan usia padi di bawah 30 hari. "Sekitar 300 hektar yang puso atau gagal panen. Mayoritas lahan puso adalah sawah tadah hujan," katanya.
Sekitar 200 hektar lahan tadah hujan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, juga terancam gagal panen. 

Semoga artikel Bolos Sekolah Demi Mencari Air Bersih bermanfaat dengan harapan pemerintah dalam bidangnya dapat mampu memeratakan bantuan air bersih di seluruh Indonesia dan semoga Allah segera menurunkan rahmat hujan di seluruh Nusantara. Amin.

sumber referensi: Kompas dan Wikipedia.

15komentar :

  1. Bolos sekolah untuk cari air nampaknya bukan terjadi di NTT aja ya mas, sekarang ini memang lagi krisis air.. di medan air bahkan sangat kotor :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, karenanya pada artikel di atas sudah ada cakupan di berbagai daerah juga ada yang mengalami krisis air bersih. Wah di Medan juga airnya sangat kotor ya...semoga lekas hujan di medan mbak, agar sirkulasi air bersih mudah didapatkan, karena di beberapa daerah di jatim sudah ada yang hujan kemarin.

      Delete
  2. Banyak sekali problem di negara ini, mulai dari asap, kebakaran hutan, dan kekeringan air bersih. semoga Allah memberikan kebaikan untuk Indonesia amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang problem di negara Indonesia ini banyak sekali sist jadi kita harus ikut menjaga kebaikan lingkungan agar meminimalisir beberapa problem di Nusantara. Amin ya robbal'alamin, semoga dikabulkan doanya sist.

      Delete
  3. miris juga melihat kejadian seperti ini yamas.
    moga pemerintah segera merealisasikan niatnya untuk membangun banyak sumur.

    ReplyDelete
  4. kalau ditempat saya alhamdulillah hingga saat ini nggak kekurangan air bersih lomas

    ReplyDelete
  5. mudahan ini bisa tertangani dengan segera jgn sampai terus menerus tiap tahun bolos gara - gara ngambil air.

    ReplyDelete
  6. Seharusnya di tahun 2015 ini gak ada lagi kejadian seperti ini...

    ReplyDelete
  7. masih g ada air kah mas. di saya lahamdulillah sudah turun hujan mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah di tempat saya kota Malang sudah turun hujan juga dan air sangat banyak, sepertinya di berbagai daerah lain di Indonesia juga sudah turun hujan.

      Delete
  8. semoga bisa teratasi ya mas salamun, tapi untuk sekarang sepertinbya sudah banyak air ya mas, karena sperti di media hujan pun sudah sering akhir akhir ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas semoga bisa teratasi terutama di daerah yang belum turun hujan, Alhamdulillah sekarang sudah cukup banyak daerah di Indonesia yang sudah tersirami air hujan akhir ini termasuk ditempat saya. di Aceh sudah turun hujan juga kan mas Mukhlis...

      Delete

Para sobat Blogger Mari Saling Vote dan Comment Dengan Baik, Agar Mempererat Tali Silaturahmi dan Meningkatkan Seo Blog Kita Dengan Blogwalking, Saling Follow Serta Komentar Balik dan Tunggu
Kunjungan Balik Saya Di Blog Anda.

Jika Anda Ingin Meninggalkan Link, Pilih opsi Open ID Jangan memasukan link hidup karena akan saya hapus. karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.
Terima kasih atas kerjasamanya ^_^