Menyajikan Tips Blogging SEO, Tips Kesehatan, Tips Komputer, Seputar Islam, Teknologi, Lowongan Kerja, Bisnis dan Berita Online.

Memoles Bahasa Menjadi Mutiara Bahasa

Ditulis oleh: -
Pengemasan Bahasa Menjadi Mutiara Bahasa
Pengemasan Bahasa Menjadi Mutiara Bahasa. Inisiatif memoles bahasa itu baik tapi terkadang kita sering khilaf dalam merealisasikannya, terlebih bagi adik-adik mahasiswa baru (maba) yang sedang suka ikut organisasi, padahal tingkat intensitas membaca, menulis dan mendengarkan semua hal-hal penting yang harus dipelajari adik-adik maba tersebut masih minim.

Suatu ketika saya ikut nimbrung dengan adik-adik mahasiswa baru yang sedang ngopi sambil asyik saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya karena sudut pandang dan prinsip yang berbeda. Setelah mereka tahu saya ikut nimbrung mau tidak mau adik adik maba harus berhenti sementara untuk mempersilahkan dan mengajak saya untuk ikut serta dalam obrolan mereka. Ilustrasinya begini:
A: Salamun
B: Adik maba 2014
C: Adik maba 2015
D, E, F, G: Adik adik maba lainnya yang sedang nyimak diskusi setengah debat kusir tersebut.

B: Silahkan kak Sal, ini sedang asyik ngobrolin tujuan organisasi.
C: Iya cak A monggo bantu kami meluruskan mas B yang tidak mau ngalah membahas tujuan berorganiasi di kampus.
A: Sambil sedikit senyum saya menjawab iya-iya santai adik adikku, tak nyruput susu jahe digelasku dulu. Dalam hati saya berkata "hebat hebat yah ternyata adik adik maba ini, debat tapi tidak melupakan kesopanan dalam berberbicara". Lanjut saya tanya, ada apa seh kok pada rame amat diskusi bahas tujuan organisasi tiga jam gak selesai, dalam pembicaraan non formal kalian sudah tahukan efisien itu diperlukan.

D, F: Gak tahu tuh mas, mereka dari tadi pada keras watak dan hatinya gak mau saling ngalah, cuma bahas tujuan organisasi aja berjam jam sampai pening tak tinggal rokok an aja,
E, G: Mumapung ada sampean harap diluruskan adik-adiknya ini, itulah keuntungan memiliki kakak senior yang baik seperti sampean kang. hehe

A: Oh begitu, ya sudah sekarang lagsung fokus ke akar diskusinya biar pembahasan tidak terlalu panjang.
B: Begini kak Sal, saya kan sudah ikut organisasi sejak di bangku SMA sampai kuliah dan kurang lebinya  saya juga banyak membaca mengenai tujuan berorganisasi. Sudah saya jelaskan kepada adek C jika tujuan beroganisasi itu sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Tapi adek C tidak sependapat mengenai opini saya.
C: Ya itu kan dari kaca mata mas B tapi dari kaca mata saya tidak begitu cak A, karena tujuan organisasi itu merupakan suatu sistem aktivitas yang dikoordinasikan secara sadar oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan.

A: Mengenai tujuan organisasi itu kurang lebihnya bisa disimpulkan dari dua argumen kalian, kenapa begitu karena tujuan organisasi itu kurang lebihnya hampir sama, yaitu sebagai wadah aktivitas dua orang atau lebih (baik itu di masyarakat umum, masyarakat pendidikan dll) untuk mencapai hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu melalui proses pembagian kerja, sistem kerja serta dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan.

B: Kak Sal bisa aja kalau gabungin opini kami, walau tujuannya organisasi hampir sama tapi pada intinya sudah jelas berbeda tujuannya kak.
C: Iya nih Cak, kenapa harus disamakan pendapat kami dalam beroganisasi. Lha dari kata katanya saja sudah jelas berbeda.

A: Sebelum mereka saya jawab, gelas berisi wedang susu jahe saya sruput sambil di dalam hari berkata: Memang anak muda itu cenderung suka enggan jika pendapatnya disimpulkan hampir sama dengan orang lain terlebih lawan diskusinya. Biasa, mayoritas watak anak mudah itu seolah-olah tidak pernah meniru sama sekali dari apa yang telah dia baca dan dipelajarinya "karena saya sadar dahulu saya juga pernah berwatak muda dan melakukan hal tersebut" hehe.

Sempat terlintas dalam benak pikiran saya, jika setiap tahun anak anak muda Indonesia berwatak kualitas seperti ini mau di bawa kemana kemampuan pintar berbicaranya jika tidak saling menghargai serta menghormati keyakinan dan pendapat orang lain. Memang benar kata KH Anwar Zahid "membenarkan orang pintar itu jauh lebih sulit dari pada memintarkan orang benar" atau bisa di pahami dengan "Mendidik orang pintar itu jauh lebih sulit dari pada mendidik orang benar" kenapa bisa begitu, mendidik orang yang sudah benar itu lebih mudah karena orang tersebut sudah dijalur yang benar (bisa merealisasikan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, serta mampu membedakan yang baik itu baik dan yang buruk itu buruk). Jika orang pintar itu sulit dibenarkan karena orang tersebut sudah pintar dan merasa bahwa dirinya sudah benar, padahal hakikatnya orang pintar tersebut tidak pada jalur yang benar.

Sementara artikel Pemolesan Bahasa Menjadi Mutiara Bahasa bersambung dahulu, karena ada kegiatan mendadak yang harus menunda penulisan sementara waktu, selain ceritanya cukup panjang bertujuan agar penulisannya sesuai dengan pengalaman pribadi jadi bagi yang tertarik membaca artikel ini ditunggu saja updatenya next time sobat. Salam sukses selalu dan semoga bermanfaat.

24komentar :

  1. Keren bahasanya mas, berarti bisa jadi memintarkan orang benar itu jauh lebih mudah dari pada membenarkan orang pintar ya mas.hehe

    Jempol mas, ditunggu kelanjutan ceritanya mas salamun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat, cuma di balik aja ya mas, tambah pinter sekarang ilmu bolak baliknya..:D

      Thanks, iya di tunggu aja mas, ntah kapan saya buatnya haha

      Delete
  2. memang beginilah keadaannya mas.
    yg pintar belum tentu benar dan yg benar belum tentu pintar.sulit untuk mendidik orang yg bener tp lebih sulit untuk mendidik orang yg pintar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mas tapi jangan seperti nyerah gitu dong..
      Betul mas Yanto, kata katanya cocok bingo. Hampir terpleset saya memahaminya karena persamaan kata antara memintarkan dengan mendidik. Bisa menjadi tambahan referensi di artikel agar mudah di pahami secara umum untuk pembaca. Thanks

      Delete
    2. karena saya sendiri sudah sering menemui juga lomas.
      sukanya ngeyel mulu yg dapat dikategorikan sebagai orang pinter (lebih tepatnya merasa dirinya sudah pinter)

      Delete
    3. Nah itu dia mas Yanto juga sering nemuin model orang seperti itu, dikategorikan secara umum sebagai orang pinter tapi kenyataan itu hanya perasaan pintar saja karena hakekat orang pintar harus mencangkup banyak kebaikan yang lainnya seperti ( berakhlak baik, sholeh sholeha, bijaksana, baik kepada tuhan dan sesama manusia, saling menghargai, menghormati dll).

      Delete
  3. mas salamun termasuk orang yg bener apa pinter coba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya termasuk orang yang masih banyak salah/khilaf dan masih tergolong bukan orang pintar mas.
      Kalau mas Yanto sendiri termasuk orang yang seperti apa nih? hahay

      Delete
    2. saya termasuk blogger KPK dong :D

      Delete
    3. kalo saya termasuk apa dunks mas ? hehehe pasti blogger ACEH dunks

      Delete
    4. Selain blogger dari Aceh, mas Muhammad Mukhlis juga blogger yang baik, saya yakin mas Mukhlis juga tergolong orang yang benar dan juga pintar. :)

      Delete
  4. saya belung dong nih kemana arahnya. belum dapat nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya gak apa belum dong, mungkin karena bahasanya kurang sederhana yg kedua penulisan artikel masih belum selesai.

      Delete
  5. kemampuan berbahasa memang sangat diperhatikan oleh kalangan mahsiswa, hal dan keyakina dan saling menghormati memang salah satu watak yang harus di tanam pada setiap insan ya mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat dan jempol buat mas Mukhlis, dan watak yang telah mas Mukhlis tulis memang harus ditanamkan oleh setiap manusia terutama pada saat usia belajar agar pemahamannya lebih optimal.

      Delete
  6. saya sendiri sangat setuju dengan pendapat KH Anwar Zahid "membenarkan orang pintar itu jauh lebih sulit dari pada memintarkan orang benar" atau bisa di pahami dengan "Mendidik orang pintar itu jauh lebih sulit dari pada mendidik orang benar" kenapa bisa begitu, mendidik orang yang sudah benar itu lebih mudah karena orang tersebut sudah dijalur yang benar (bisa merealisasikan yang benar itu benar dan yang salah itu salah, serta mampu membedakan yang baik itu baik dan yang buruk itu buruk). sangat bermotivasi bagi saya sendiri mas :) salam sukses

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mas Mukhlis dapat termotivasi, salam sukses selalu buat anda. :)

      Delete
  7. saya suka sama kata2 ini "Mendidik orang pintar itu jauh lebih sulit dari pada mendidik orang benar"
    saya pernah merasakan jamanan nya lagi kuliah, yang pintar itu biasanya bicaranya ga mau kalah, merasa dia sudah tau segalanya lantas yang salah pun bisa jadi benar, bahkan orang lain akan lebih mempercayai perkataan orang pintar dari pada orang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah sist Defa pernah memiliki pengalaman pribadi pada saat kuliah, memang orang pintar yang tidak benar dan akhlaknya kurang kecenderungan memiliki sifat ego yg tinggi. Terlebih jika orang yang sudah pintar bermain memutarbalikkan kebenaran dan kesalahan maka tipe orang pintar seperti itu sangat berbahaya dan berpotensi menjadi profokator yang kejam sist.

      Delete
  8. Anak maba kadang suka kekeh sama opininya mas,,,walau terkadang opininya itu suka ngasal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya begitulah mas maba yang memiliki watak dan jiwa muda tanpa pendidikan akhlak yang cukup akan berdampak negtaif untuk lingkungan.

      Delete
  9. Pengemasan bahasa memang penting tapi terlebih penting bagaimana kita bisa menempatkan bahasa yg baik dan benar agar lawan bicara merasa nyaman, ditunggu kelanjutan part selanjutnya mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali sist Alda, insyaAllah jika besok banyak waktu longgar akan saya update kelanjutannya.

      Delete

Para sobat Blogger Mari Saling Vote dan Comment Dengan Baik, Agar Mempererat Tali Silaturahmi dan Meningkatkan Seo Blog Kita Dengan Blogwalking, Saling Follow Serta Komentar Balik dan Tunggu
Kunjungan Balik Saya Di Blog Anda.

Jika Anda Ingin Meninggalkan Link, Pilih opsi Open ID Jangan memasukan link hidup karena akan saya hapus. karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.
Terima kasih atas kerjasamanya ^_^