Beginilah media kalau sudah dikendalikan partai politik, lawan politik dihujat habis-habisan "Kejamnya politik tak pandang bulu kawan". Berikut rekaman video wawancara kurang cerdas oleh reporter tvOne kepada Jokowi pada Senin malam, 21 Januari 2013. Acara dengan tema 100 Hari Jokowi-Ahok ini disoroti banyak orang karena pertanyaan reporter tvOne Muhammad Rizki terkesan kurang cerdas, pada menit ke 0:43:43 sampai 1:08:37.
Sedikit catatan yang perlu sobat tahu mengenai Jokowi marah karena wawancara kurang cerdas di video 100 Hari Jokowi-Ahok:
Sedikit catatan yang perlu sobat tahu mengenai Jokowi marah karena wawancara kurang cerdas di video 100 Hari Jokowi-Ahok:
43:46 : disini jokowi baru datang... jokowi.. jokowi lagi... (merendahkan = tidak dipanggil pak jokowi padahal sedang di dekat beliau)
44:25 : jadi peran pemprov apa, bapak kan udah lihat kesana.. terus konkritnya bapak ngapain? (pertanyaan merendahkan sambil senyum reporter yg merendahkan), ketika pak jokowi menjawab, reporter bernada seperti meremehkan
45:45 : apa pak jokowi ini gak percaya sama jajarannya (pertanyaan menyudutkan), kemudian pak jokowi sesaat turun dari kursi tanda tdak nyaman
46:38 : bicara mengenai 100 hari kerja... (pertanyaan di luar undangan wawancara, pak jokowi menjawab kemudian tertawa panjang tanda tidak nyaman)
47:09 : wah, gak ada hari istirahat dong pak, gimana, koq bisa ini manusia ini robot (pertanyaan kurang cerdas)
47:28 : orang biasanya kerja di kantor pak sebagai managerial, tapi bapak lebih suka turun-turun gitu biar apa sih pak? (pertanyaan senada yg diulang, terkesan kurang cerdas, pak jokowi menjawab dengan agak kesel dengan memberikan contoh)
48:12 : keputusan lapangan itu berarti anda... berarti pemimpin dulu tidak mengeksekusi ya.. (pertanyaan menjebak dengan senyuman mencibir dari reporter tanda merendahkan)
48:28 : jadi anda melihat permasalahan jakarta selain macet, banjir, transportasi, birokrasi gitu ya pak.. (senyum mencibir merendahkan lagi dari reporter)
48:39 : oke..oke... saya mau tanya sebenarnya ketika anda baru datang dari solo gitu ya pak... (memotong pembicaraan, sambil nampak senyuman merendahkan kota solo)
49:50 : kebayang nggak pak.. kalau banjir di jakarta seperti ini (pertanyaan yang menghibur, terkesan kurang cerdas)
50:28 : itu artinya bapak tidak sempat atau miss gitu ya pak mengecek tanggul-tanggul yg ada di jakarta (pernyataan menyudutkan dan tidak pantas)
51:11 : tadi bapk perkirakan ada titik-titik banjir (terlihat tangan reporter menunjuk-nunjuk ke arah wajah pak jokowi/kurang sopan)
53:26 : jangan 100 hari, 1 periode bisa ndak bapak menyelesaikan masalah jakarta? (senyum merendahkan)
53:41 : pak jokowi mengatakan, "saya gubernur ke-16" (pak jokowi sambil tertawa tanda tidak nyaman)
53:55 : ketika pak jokowi menjelaskan, reporter bilang "he ?" (nada meragukan/merendahkan)
54:00 : iya pak belum masuk ke sana, masuk banjirnya dulu saja pak (nampak tangan reporter sambil menunjuk/kurang sopan)
56:48 : kalau ada yg menyalahi tata ruang berani gak bapak untuk mereka untuk tutup itu bangunan itu (pertanyaan menjebak, pak jokowi kembali bertanya kalau gak ditutup kenapa??)
59:00 : berarti mudaratnya banyak dong pak kenapa diberi ijin? (menyudutkan)
1:01:05 : kalau masalah kemacetan kayak gini gimana dong pak? (sambil menunjuk berulang-ulang ke arah wajah pak jokowi/kurang sopan)
1:02:27 : nah kalau di sini sekarang bapak bisa 7 tahun juga, nggak cukup dong? (pertanyaan menyudutkan)
1:02:55 : semuanya belum menyelesaikan masalah (sambil pak jokowi tertawa terkesan sangat tidak nyaman, kemudian reporter menyudutkan dengan bertanya soal masa jabatan gubernur)
1:04:50 : kalau nantinya semua pemimpin berdalih ke pemimpin pusat (pertanyaan menyudutkan lagi, kemudian pak jokowi dengan tegas menjawab ini bukan berdalih)
1:05:23 : itu cukup gak? itung-itungan bapak itu cukup gak? (pertanyaan menyudutkan lagi, bapak jokowi terdiam sejenak krn merasa sangat tidak nyaman, sambil pak jokowi menjawab eh reporter kembali bertanya, wah ini kalau lama berarti gak cukup, sanggahan yang tidak sopan)
1:06:10 : tapi kalau turun lu (panggilan elu untuk pak jokowi/ini sangat Tidak Sopan)
1:07:17 : banjir kapan hilang pak? biar gak ngerasain banjir lagi kita pak.. biar gak ngomongin banjir lagi banjir lagi sama bapak (sangat tidak sopan, pak jokowi menjawab, malah di sela dengan jawaban oleh reporter dengan kata 'intensitas'/ merendahkan).
Menurut saya reporter seperti itu sudah bukan reporte negatif lagi..tapi sudah masuk ke dalam reporter profokatif destruktif dan merupakan dampak dari pengendalian partai politik.
44:25 : jadi peran pemprov apa, bapak kan udah lihat kesana.. terus konkritnya bapak ngapain? (pertanyaan merendahkan sambil senyum reporter yg merendahkan), ketika pak jokowi menjawab, reporter bernada seperti meremehkan
45:45 : apa pak jokowi ini gak percaya sama jajarannya (pertanyaan menyudutkan), kemudian pak jokowi sesaat turun dari kursi tanda tdak nyaman
46:38 : bicara mengenai 100 hari kerja... (pertanyaan di luar undangan wawancara, pak jokowi menjawab kemudian tertawa panjang tanda tidak nyaman)
47:09 : wah, gak ada hari istirahat dong pak, gimana, koq bisa ini manusia ini robot (pertanyaan kurang cerdas)
47:28 : orang biasanya kerja di kantor pak sebagai managerial, tapi bapak lebih suka turun-turun gitu biar apa sih pak? (pertanyaan senada yg diulang, terkesan kurang cerdas, pak jokowi menjawab dengan agak kesel dengan memberikan contoh)
48:12 : keputusan lapangan itu berarti anda... berarti pemimpin dulu tidak mengeksekusi ya.. (pertanyaan menjebak dengan senyuman mencibir dari reporter tanda merendahkan)
48:28 : jadi anda melihat permasalahan jakarta selain macet, banjir, transportasi, birokrasi gitu ya pak.. (senyum mencibir merendahkan lagi dari reporter)
48:39 : oke..oke... saya mau tanya sebenarnya ketika anda baru datang dari solo gitu ya pak... (memotong pembicaraan, sambil nampak senyuman merendahkan kota solo)
49:50 : kebayang nggak pak.. kalau banjir di jakarta seperti ini (pertanyaan yang menghibur, terkesan kurang cerdas)
50:28 : itu artinya bapak tidak sempat atau miss gitu ya pak mengecek tanggul-tanggul yg ada di jakarta (pernyataan menyudutkan dan tidak pantas)
51:11 : tadi bapk perkirakan ada titik-titik banjir (terlihat tangan reporter menunjuk-nunjuk ke arah wajah pak jokowi/kurang sopan)
53:26 : jangan 100 hari, 1 periode bisa ndak bapak menyelesaikan masalah jakarta? (senyum merendahkan)
53:41 : pak jokowi mengatakan, "saya gubernur ke-16" (pak jokowi sambil tertawa tanda tidak nyaman)
53:55 : ketika pak jokowi menjelaskan, reporter bilang "he ?" (nada meragukan/merendahkan)
54:00 : iya pak belum masuk ke sana, masuk banjirnya dulu saja pak (nampak tangan reporter sambil menunjuk/kurang sopan)
56:48 : kalau ada yg menyalahi tata ruang berani gak bapak untuk mereka untuk tutup itu bangunan itu (pertanyaan menjebak, pak jokowi kembali bertanya kalau gak ditutup kenapa??)
59:00 : berarti mudaratnya banyak dong pak kenapa diberi ijin? (menyudutkan)
1:01:05 : kalau masalah kemacetan kayak gini gimana dong pak? (sambil menunjuk berulang-ulang ke arah wajah pak jokowi/kurang sopan)
1:02:27 : nah kalau di sini sekarang bapak bisa 7 tahun juga, nggak cukup dong? (pertanyaan menyudutkan)
1:02:55 : semuanya belum menyelesaikan masalah (sambil pak jokowi tertawa terkesan sangat tidak nyaman, kemudian reporter menyudutkan dengan bertanya soal masa jabatan gubernur)
1:04:50 : kalau nantinya semua pemimpin berdalih ke pemimpin pusat (pertanyaan menyudutkan lagi, kemudian pak jokowi dengan tegas menjawab ini bukan berdalih)
1:05:23 : itu cukup gak? itung-itungan bapak itu cukup gak? (pertanyaan menyudutkan lagi, bapak jokowi terdiam sejenak krn merasa sangat tidak nyaman, sambil pak jokowi menjawab eh reporter kembali bertanya, wah ini kalau lama berarti gak cukup, sanggahan yang tidak sopan)
1:06:10 : tapi kalau turun lu (panggilan elu untuk pak jokowi/ini sangat Tidak Sopan)
1:07:17 : banjir kapan hilang pak? biar gak ngerasain banjir lagi kita pak.. biar gak ngomongin banjir lagi banjir lagi sama bapak (sangat tidak sopan, pak jokowi menjawab, malah di sela dengan jawaban oleh reporter dengan kata 'intensitas'/ merendahkan).
Menurut saya reporter seperti itu sudah bukan reporte negatif lagi..tapi sudah masuk ke dalam reporter profokatif destruktif dan merupakan dampak dari pengendalian partai politik.
Sudah gak kaget lagi klo tvOne. Berita "aneh" dan menggelikan yg saya tahu langsung ada dua.
ReplyDelete1. Semeru meletus: Laporan reporter lapangan mengatakan lahar panas dan 'wedus gembel' mengalir sekitar klo g salah 15 km. Smentara si reporter mengatakan dia berada di jarak kurang dari jarak itu dan dia ada di jalur alirannya.
????
2. Kasus "Tucuxi" tvOne terkesan merendahkan mobil itu (sebut karya anak bangsa), tidak ada dukungan sedikit pun akan pengembangan karya anak bangsa. Acara diskusi dan pembacaan berita yang diselingi senyum sindir merendahkan. Bahkan sempat membahas hubungan acara siraman mobil sebelum berangkat dengan kecelakaan, sangat tidak penting mnurut saya. (Kabar Malam tvOne, malam hari peristiwa.)
Ternyata banyak juga berita dari TvOne yang aneh dan dan terkesan menggelikan ya.
Deletewkwkwk nyimak dari cuplikan kata berita TvOne dari anda sangat konyol dan mbuat ngakak juga gan..:D
Liputan waktu di Semeru klo g salah lagi makan atau nongkrong di depan TV. Eh, tiba2 denger kata2 seperti itu seperti itu, cukup mengagetkan.
DeleteDlu tagline "Terdepan Mengabarkan" banyak yg mlesetin jd "Terdepan Melebaikan". Trus ganti jd "tvOne Memang Beda".
Klo bisa suruh ngliput Lapindo aja, hehe.
berkunjung gan ^_^ sebagai tetangga yg baik
ReplyDeletehhahahaa
mungkin agan ada lowongan waktu buat jalan" lagi d blog ane gan
maaf kalau ada salah kata
terima kasih ^_^
Terima kasih kembali sobat, sebagai tetangga yang baik memang harus seprti itu sob biar bnyak dicontoh sama tetangga yang lain..he he
Deleteok blogwalking done sobat ^_^
iya sob ^_^
Deleteterima kasih kembali
hahahaha
memang di tv one banyak berita yg menggelikan ya hehhe
ReplyDeletekalau ada waktu berkunjung ya
werkudara blog
yupz is that true bray. hehe
Deleteok kunjungan balik done sobat. thanks
Sepertinya tuh wartawan ada yang suruh dia berlaku begitu ya "KANG MAS" ?.....Takut kalah pamor yang kang mas. Sudah kagak bisa kerja, giliran ada team bagus, yg bersih, berprestasi, jujur,..Eh bukannya didukung, difasilitasi, malah di gangguin mulu, difitnah2 mulu. LOL..
ReplyDeleteTemen2 tolong siar ke keluarga masing2, temen2 lainya, agar jangan mudah terhasut isu gembel dari politisi2 bedebah.!!!!
Mari kita dukung programs2 yang rasional, tulus, berprestasi, smart, berani, dari "Satrio Piningit" yg sudah mulai bekerja dan perlu dukungan dari kita semua.
NKRI harga MATI.!!!!
Tolong yang mau berjuang bersama, gabung ke GERINDRA. Bagi yang perlu kartu anggota Gerindra, bisa mengajukan/mendaftar di PRABOWO SUBIANTO Facebook.
Terima-kasih.
Oh ya Admin, ane dah pasang Banner Link-Exchange di blog ane. onlineprivates.blogspot Silahkan dicheck di sidebar,Link banner kawan BHT.
sip sobat Marlon..dunia politik memang sangat kejam so kita jngan mudah terhasut isu-isu dari politisi yang buruk serta tidak bermutu.
Deleteok sobat link saya check done dan silahkan cek link blog sobat sudah saya pasang di Link Exchange. thanks
seperti nya TV one itu sering mas seperti itu , waktu itu juga pernah terjadi, entah kasus apa saya lupa hehe :D
ReplyDeleteiya sob, TvOne kurang lebih seprti itu namanya juga media sudah dikendalikan parpol so dampaknya negatif deh..:D
Deletekalo tentang tv oon satu ini mah sering seperti itu bang,, suka aneh2, melintir2 atau apalah, yang jelas fakta djadi terabaikan
ReplyDeletewkwkwk ternyata sobat juga merasakan hal yang sama..hehe
Deleteberarti memang citra tvone skrang sudah turun daun nih sob:)
reporter goblok
ReplyDeletesabar, tidak semua reporter cerdas gan,,karena sudah sikap dan sifat bawaan manusia.
Deletememang banyak kok reporter tv kita yang kesannya bego gitu, banyak kejadian wawancara yang justru bikin jengkel pemirsa karena reporternya culun dan terkesan kurang wawasan. dan itu berakibat buruk terhadap kondisi dan situasi.
ReplyDeletebaru2 ini malah banjir jakarta dibilang ketinggian 7 meter. di video beritanya, ternyata gambar banjirnya gak sampai selutut...
ReplyDelete7 meternya itu kagak dijelasin diukur darimana,,,yg bener itu 7 meternya di ukur dari permukaan dasar sungai... :(
TV ONE emang gila